GOD is A DIRECTOR
film indie berjudul “cin[T]a”. Sebuah film dengan premis dan tema yang menarik; bercerita tentang Tuhan, cinta, dan perbedaan. Di film itu kita mene mui dilema yang banyak dialami orang-orang: hubungan cinta beda agama. Dilema yang akhirnya berujung pada pilihan: pilih pacar atau Tuhan? Entah berapa banyak sudah hati manusia yang nelangsa akibat dilema klise itu; saat benang kusut itu mulai teraduk: mencintai pacar… tidak mau berpisah… tidak mau mengkhianati Tuhan… tapi kenapa harus ada cinta… bukannya cinta juga diciptakan Tuhan… tapi agama bilang tidakboleh menomorduakan Tuhan… tapi kan, katanya cara saja yang beda-beda tapi Tuhannya satu… dan benang itu terus mengusut. Belum lagi Tuhan jarang berdiri sendiri, Ia membawa institusi agama, orang tua, keluarga besar, adat istiadat, bahkan aturan pemerintah Indonesia yang melarang pernikahan beda agama.
Trailer
http://www.youtube.com/watch?v=VvXVDo3OHUs
Cin(t)a The Movie fan page on Facebook.
Sinopsis
Cina (Sunny Soon), adalah mahasiswa baru 18 tahun beretnis Batak Cina. Cina tumbuh menjadi seorang remaja yang lugu karena tidak pernah mengalam i k egaga lan, tapi ia yakin bisa mewujudkan impiannya dengan modal tekad yang kuat.
Annisa (Saira Jihan), mahasiswi muslimah 24 tahun beretnis Jawa yang kuliahnya terhambat oleh karirnya di industri perfilman. Ketenaran dan kecant ika n membuatnya kesepian, sehingga ia bersahabat dengan jari bermuka sedih. Hingga satu hari ketika ada jari lain datang sehingga Annisa tidak lagi kesepian.
Tuhan adalah karakter yang paling tidak bisa ditebak. Setiap orang mencoba untuk mendeskripsikan-Nya. Setiap orang merasa mereka mengenal-Nya. Setiap kesenian mencoba untuk menggambarkan-Nya, tapi tidak ada yang benar- benar seperti-Nya. Tuhan mencintai Cina dan Annisa, tapi Cina dan Annisa ti dak dapat saling mencintai karena mereka menyebut Tuhan dengan nama yang berbeda.
Annisa menyayangi Tuhan dan Cina. Begitu pula Cina yang mnyayangi Tuhan dan Annisa. Tak dilupakan, Tuhan pun menyayangi Cina dan Annisa. Tapi sayang, Cina dan Annisa tak bisa bersatu karena mereka menybut Tuhan dengan nama berbeda.
Cin(T)a mendefinisikan kembali keagungan kata cinta.
Pada perkembangan perfilman Indonesia beberapa tahu n ini, tema cinta mengalami pendangkalan makna, dieksploitasi, dan terlalu disederh a nakan. Makna cinta sendiri seringkali terbiaskan dan terlupakan. cin(T)a mendefinisikan kembali kisah agape, bentuk cinta paling murni antara Tuhan dan makhluk-Nya. Film ini memberikan hiburan yang berarti dan menyeluruh yang akan menjadi magnet baru untuk generasi muda. Sembilan Matahari Film bekerja sama dengan Moonbeam Creations-Si ngapo re, mendedikasikan film ini untuk mereka yang mencari arti cinta yang sesungguhnya.
Cin(T)a menceritakan kisah sehari-hari yang tidak berani diceritakan film lain.
Di film ini Sammaria mengemas dialog-dialog yang bany ak men gupas perbedaan, di tengah pandangan masyarakat Indonesia saat yang menganggap masalah perbedaan sering dianggap tabu untuk dibicarakan secara terbuka. Mengingat Indonesia adalah sebuah negara multikultur, tentunya wacana perbedaan harus dapat dikomunikasikan d enga n jujur dan cerdas untuk mengurangi permasalahan karena perbedaan itu sendiri. Perbedaan bukan suatu kekurangan, justru kelebihan bila disikapi dengan tepat.
Bersama dengan Sally Anom Sari, Sammaria merancang karakter, seting, dan dialog yang sederhana dan merangsang di tengah masyarakat multi agama dan multi kultur di Indonesia. Film ini mengingatkan bahwa kita semua berbeda, tetapi h al tersebut tidak membuat perbedaan. Karena itulah cin(T)a akan menjadi film yang wajib ditonton di negara-negara heterogen seperti Indonesia.
Cin(T)a membuktikan, film independen bisa dieksekusi den gan cerdas dan kreatif.
Kebanyakan orang saat ini menganggap film independen sam a dengan film berkualitas rendah. Film cin(T)a berhasil membuktikan, dengan pemain dan kru 'pendatang baru' yang hampir semuanya dibawah 30 tahun dan tidak mengandalkan m odal tetapi mengandalkan kreativitas untuk menghasilkan film beranggaran rendah berkualitas tinggi. Keseluruhan pengambilan gambar dikerjakan di Bandung, salah satu kota paling kreatif di dunia karena pesatnya perkembangan industri kreatif oleh anak-anak muda.
Dalam menyampaikan pesannya, cin(T)a menggunakan dua konsep sinematografi. Pertama, mengingat keberadaan Tuhan sangat subjektif pada seti ap orangnya, Sammaria meletakkan pemirsa pada 'sudut pandang Tuhan'. Kedua, ketika sedang jatuh cinta, dunia serasa milik berdua. Itulah mengapa Sammaria menggunakan konsep lain dunia hanya milik berdua, selebihnya di luar adegan'.
Setelah tiga bulan pengembangan cerita (Desember 2007-Februari 2008) dan proses pre-produksi selama lima bulan (Maret-Juli 2008), Sam maria melakukan pengambilan gambar hanya 2 minggu di bulan Agustus dan lima bulan berikutnya (September 2008-Januari 2009) untuk proses post-produksi.
P.S. Soundtracknya keren. Judulnya “Kekal” by Homogenic.
Translated from Cin(t)a The Movie fan page on Facebook.
Karya
- Starring:
- Saira Jihan/Sunny Soon
- Screenplay By:
- Sally Anom Sari/Sammaria
- Directed By:
- Sammaria Simanjuntak
- Produced By:
- Sembilan Matahari Film - Moonbeam Creations
- Plot Outline:
- Cina (Sunny Soon), an 18 year-old college freshmen, was ready to conquer the world with a strong, yet naïve, faith since it had never been teste d by failure.
Annisa (Saira Jihan), is a 24 year-old college senio r whose ed ucation was held back because of her career in the movie industry. Her fame and beauty left her so lonely that she drew a sad face on her finger as her companion. U ntil one day, another finger came and she was no longer lo nely.
God (Tuhan), is the most unpredictable character. Everybody tries to describe Him. Everybody thought they knew Him. Every art trie d to figure Him. But nothing is really like Him...or Her.
God loved Cina and Annisa, but Cina and Annisa could not love each other because they called God by different names.
CREW
ProducerM. Adi Panuntun/M. Budi Sasono/Sammaria
Executive Producer Roland Samosir/Kathleen Lee
Director Sammaria Simanjuntak
Screenplay Sally Anom Sari/Sammaria
Director of Photography Budi Sasono
Assistant Director of Photography Arie Prabowo
First Assistant Director Burhan Yogaswara
Second Assistant Director Yunitantri
Production Manager Erika Suwarno
Casting Director Nora Samosir
Production Assistant Widya Ekarianie/Fauziah R. S./D ina Rismala/Galih Rakasiwi/Awal Wahyu Rahmadi/As ep Ramdhan/Reza Andika/Shendi Abdi Maulana
Art Director Rezki Ridha
Assistant Art Director Firmansyah
Wardrobe Director Yufie Safitri Sobari
Assistant Wardrobe Director Wenti
Editor Anky Prasetya
Sound Editor Andri Yargana
Composer Muhammad Betadikara
Additional Composer Gugun Strangers/Lanlan Stran gers
Behind the Scene Rizky Budi Ramdhani
Photographer Glam Photoloft-Wei Xu/Pepe n/Elsa
Graphic Designer Endira Fitriasti Julianda
Titling Designer Erickson Siregar
Publicist A. Andiarti
Film Promotion Dini A. Murdeani
Soundtrack Homogenic/The Ababiels Attack
Rilis
- cin(T)a the movie - PREMIER
National Film Theater British Film ...
Friday, May 29 at 2:00pm - cin(T)a the movie - Roadshow
Birmingham University
Sunday, May 31 at 3:00pm - cin(T)a the movie - Roadshow
School of Oriental and African Stud...
Monday, June 1 at 6:00pm - cin(T)a the movie - Roadshow
Lecturer Theatre Room 2, School of ...
Tuesday, June 2 at 6:00pm - cin(T)a the movie - Roadshow
Leeds University
Thursday, June 4 at 3:00pm - cin(T)a the movie - Roadshow
Manchester Academy 1 University of ...
Friday, June 5 at 5:00pm
Behind the scene - with dialogue version
Ketuhanan Yang Maha Esa pun masih harus menempuh berbagai tantangan ketika bersinggungan dengan isu politik, kekuasaan, uang, dan fanatisme. Seringnya, dalam naungan payung konsep mulia tentang keesaan Tuhan, manusia tetap harus memilih untuk mempertahankan perbedaan. Tak jarang sampai berdarah-darah. Kontradiksi yang sempurna digambarkan oleh sebuah dialog dalam film “cin[T]a”, ketika salah satu tokoh utamanya berkata: “Tuhan memang satu, tapi tetap saja Tuhanku yang paling benar.”
1 komentar:
ide cerita yg dazhat...dituturkan dgn irama yang selaras...
Posting Komentar